Sabtu, 11 Oktober 2008
Kota Hantu yang Seyem
Jumat, 10 Oktober 2008
AS Ingin Damai, Taliban Menolak
Berbicara usai pembahasan perang di Afghanistan dengan anggota pasukan Nato di Budapest, Menhan AS Robert Gates mengatakan bahwa negara AS pada "akhirnya" siap berekonsiliasi dengan Taliban untuk mengakhiri konflik di Afghanistan. Setiap kesepakatan dengan Taliban harus berdasarkan pada tuntutan pemerintah Afghanistan dan Taliban harus mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan pemerintahan Afghanistan yang saat ini dipimpin oleh Presiden Hamid Karzai, presiden Afghanistan boneka AS.
"Harus ada akhir, dan saya pada akhirnya akan menekankan rekonsiliasi sebagai bagian dari jalan keluar politik untuk konflik ini. Pada akhirnya harus ada strategi jalan keluar untuk kita semua," kata Gates.
Meski demikian, Gates menyatakan tetap menolak untuk bernegosiasi dengan kelompok al-Qaeda di Afghanistan dan hanya bersedia berbicara dengan Taliban. Padahal AS melakukan invasi ke Afghanistan dengan alasan mencari pimpinan al-Qaeda Usamah bin Ladin setelah peristiwa 911 tujuh tahun silam. Invasi kemudiang berkembang menjadi penjajahan AS di Aghanistan setelah berhasil menumbangkan pemerintahan Taliban yang berkuasa di Afghanistan ketika itu.
Dalam invasinya, AS meminta bantuan dari pasukan Nato. Saat ini, ada sekitar 33.000 pasukan AS dan 40.000 ribu pasukan Nato yang dikerahkan ke Afghanistan.
Gates menyatakan kesediaan AS bernegosiasi dengan Taliban setelah intelejen AS National Intelligence Estimate (NIE) kembali mengeluarkan draft laporannya yang kontroversial hari Kamis kemarin. Laporan tersebut menyatakan bahwa situasi di Afghanistan saat ini menjadi situasi terburuk bagi pasukan koalisi AS sejak invasi mereka tahun 2001 dan sedang meluncur ke arah kekerasan dan kekacauan.
Sebelum NIE mengeluarkan draft laporannya, Komandan Pasukan Inggris di Afghanistan Brigadir Mark Carleton-Smith menyatakan bahwa perang di Afghanistan tidak bisa dimenangkan jika tetap dilakukan dengan cara militer dan sudah saatnya dilakukan negosiasi dengan Taliban. Pernyataan Smith diamini oleh sejumlah komandan pasukan dan diplomat Nato yang menilai perlunya melakukan negosiasi dengan Taliban untuk mengakhiri konflik di Afghanistan.
Hari ini, Sekretaris Jenderal Nato, Jaap de Hoop Scheffer sendiri yang mengungkapkan keraguannya bahwa pasukan asing mampu memenangkan peperangan dengan Taliban di Afghanistan. Meski demikian, Scheffer dalam pertemuan dua hari Nato di Budapest menyatakan bahwa ia mendukung penambahan dana anggaran pertahanan, walaupun dunia, terutama negara-negara anggota Nato sedang dilanda krisis keuangan buruk.
Lucunya, penjajah kafir di Afghanistan sekarang membuat seolah-olah yang bertikai adalah pemerintah Afghanistan dan Taliban, dan bukan kehadiran mereka yang telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan di Afghanistan lewat invasinya, Sehingga Presiden Afghanistan Hamid Karzai meminta Arab Saudi untuk menjadi mediator negosiasi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban serta menyerukan pimpinan Taliban Mullah Omar agar membuka diri bagi perdamaian di Afghanistan.
Sikap Taliban
Gambar : Juru bicara Taliban berbicara di Helmand
Sementara itu, menurut agen-agen intelejen dan sumber-sumber yang dekat dengan pemerintah Afghanistan, sikap Taliban terpecah dua terkait tawaran damai dengan pemerintahan Hamid Karzai yang didukung AS.
Tapi seorang juru bicara Taliban, Maulvi Zabihullah mengatakan bahwa Taliban tidak tertarik untuk melakukan negosiasi atau kesepakatan dengan AS atau agen-agennya di Afghanistan. "Taliban tetap bersatu dibawah kepemimpinan Mullah Umar Muhammad dan akan tetap akan meneruskan perjuangan untuk melawan para agresor asing dan agen-agen lokalnya," tegas Zabihullah.
Bulan September lalu, sejumlah mantan pejabat Taliban termasuk menteri luar negeri Maulvi Wakil Ahmad Mutawakkil dan utusan Taliban untuk Pakistan Mullah Abdul Salam Saeef, sudah menggelar pertemuan dengan perwakilan dari pemerintahan Afghanistan di kota Makkah, Saudi Arabi yang menjadi mediator perdamaian antara keduabelah pihak.
"Kami tahu, mereka bertemu dengan perwakilan pemerintah Afghanistan di istana Raja Saudi di Makkah. Tapi mereka tidak diberi mandat untuk bernegosiasi dengan mereka," kata Zabihullah seraya mengatakan bahwa para mantan pejabat Taliban yang hadir dalam acara itu, saat ini tidak punya kewenangan lagi untuk ikut menentukan kebijakan Taliban.
"Kami menghormati mereka. Namun kami tidak ada kaitannya dengan pertemuan mereka atau pembicaraan dengan orang-orang Karzai," tambah Zabihullah.
Sumber-sumber Taliban lainnya mengatakan, Mutawakkil dan mereka yang hadir dalam pertemuan di Makkah adalah tokoh-tokoh yang oleh pejabat dan media AS disebut sebagai tokoh "Taliban yang moderat" dan sudah tidak dipercaya lagi oleh Mullah Umar.
Lebih lanjut Zabihullah mengatakan, Taliban menghormati upaya yang dilakukan Raja Saudi, Raja Abdullah untuk memediasi perdamaian. "Tapi fakta yang terjadi di Afghanistan sangat jauh berbeda. Banyak yang menentang negosiasi dengan AS karena kebrutalan yang telah dilakukan AS terhadap rakyat sipil Afghanistan," tukasnya.
Zabihullah juga menegaskan bahwa Taliban sudah makin kuat dan tidak butuh negosiasi dengan AS atau para agen-agennya. "Pasukan penjajah mengalami kekalahan setiap hari. Kesepakatan dan negosiasi hanya akan memperkuat pasukan asing dan akan membahayakan gerakan pembebasan. Apapun itu, pasukan AS harus meninggalkan Afghanistan," tandas Zabihullah.
Wahai tentara kafir, sungguh para mujahidin lebih menginginkan kemuliaan dari Allah daripada janji-janji manis yang kalian berikan. (Hanin Mazaya/iol/aljz/ prtv/era)
Komentar Pembaca:
Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al Maidah ayat 51)
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik… (Q.S, Al Maidah ayat 82)
mungkin ini salah satu pesan Bro Adam Gadahn dg "the believers isn't stung from the same hole twice" (QS. 12: 63-64). insyaaLlah.
Minggu, 05 Oktober 2008
Ngopi Yuk!!!
Nah, kadang sibuk dengan aktivitas masing-masing, ndak sempat ngopi bareng alias ramai-ramai. So, di forum ini kita bisa bertukar pikiran. Gitu deh kira-kira tujuan dibuatnya blog ini.
Blog ini juga didedikasikan buat semua kawan-kawan yang hoby ngopi di manapun berada. Khususnya aku sendiri, Hatta BK, Bang Ruli, Yudi, Ivan, Pay, Bang Amrin, terus bang Hervin, anak-anak XQ yang terlalu ramai mau disebutkan satu-satu. ucapannya "Kapan main footsal agek nih" (eh kok jadi kirim-kirim ucapan ya??) lanjut... buat siapa lagi ya??? oh ye buat tiga sekawan yang juga suka ngopi bareng Andi, Tio dan Idik... wah, Seru banget mereka bertiga tuh buat disakat. EYAK...!!!
OK, semua... nantikan gosip-gosip berikutnya n' kunjungi terus blog ini. Klo ndk, wwah bakalan ketinggalan jadwal nonton bareng Liga Champion atau main PS bareng. Lho kok ndk nyambung lagi? Ah... suke-suke yang nulis lah mau nulis apa. hahaha... yang ndk nyambung jangan protes. Klo mau protes nanti jak waktu kite ngopi bareng. OK!!?? Dimana? Dimana ageklah klo bukan di gajah mada. Di Winie kayaknya yang paling seru menurutku *bukan promosi.
udah dulu ah... masih ngantuk neh. lanjut nantek-nantek agek ye...
yang mau tulisannye di posting hubungi jak kru IMAGI. Dijamin tulisan yang bagus di muat di majalah. Wow... kok ndk nyambung?? namanya juga obrolan warung kopi. Emang rada-rada ndk nyambung.
Negosiasi..
Rekonsiliasi. .
Perundingan. .
Dialog atau apa istilah lainya
merupakan strategi jahat kaum kafir. Mrk sdh biasa menipu dan akan terus menipu